Senin, 12 Maret 2012

AGROINDUSTRI PEDESAAN DAN PEREKONOMIAN RAKYAT


AGROINDUSTRI PEDESAAN DAN PEREKONOMIAN
RAKYAT
















UNIVERSITAS MUARA BUNGO FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGRIBISNIS TAHUN AKADEMIK 2010/2011




KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan kepada kita semua pendidikan, kesehatan serta pikiran yang sehat sehingga dapat menyelesaikan makalah pada kesempatan kali ini.

Dengan mengacu kepada perkembangan IPTEK dan kemajuan globalisasi perdagangan international maka kami susun sebuah makalah AGROINDUSTRI PEDESAAN DAN PEREKONOMIAN RAKYAT   ini tentunya dengan motifasi yang kreatif dan rasional, dengan cara menyimak dari berbagai macam sumber data informasi, bertemakan AGROINDUSTRI PEDESAAN DAN PEREKONOMIAN RAKYAT   

Untuk kesempurnaan dari makalah yang kami selesaikan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini, penulis sangat berharapkan partisipasi, saran dan masukanya yang bersifat membangun sehingga makalah ini dapat lebih sempurna lagi.

Muara Bungo,                2010      




  1. Latar Belakang

Pada periode pembangunan, kebijakan pemerintah lebih memperioritaskan industri pengolahan ( manufaktur ) subsitusi impor, dan mengabaikan pertanian. baru pada dasa warsa 70-an dimasa ordebaru pembangunan disektor pertanian lebih difokuskan, dan selanjutnya pada pelita IV dan V agroindustri mulai mendapatkan perhatian dan diharapkan akan menjadi tumpuan ekonomi nasional, akan tetapi lebih folus pada aspek pembangunan dari pada aspek pemerataan dan kemandirian, pada masa itu industri yang dibangunkan adalah industri perakitan dari luar serta pemberian fasilitas dan peluang pembukaan bank.

Berdasarkan skala usaha agroindustri, dipilah menjadi usaha skala besar, menengah dan kecil. usaha skala besar berbasis perkebunan, sperti BUMN/PTP usaha skala menengah dan kecil berbasis pertanian rakyat yaitu pengolahan biji palawija, dan hasil tanaman hortikultura, hasil peternakan, dan perikanan air tawar, payau dan laut.

  1. Tujuan

Pembuatan makalah ini diharapkan agar petani lebih akan sumber perekonomian Negara yang dapat memberikan kontribusi yang besar bagi Negara Indonesia ini.











PEMBAHASAN


  1. Agroindustri Pedesaan

agroindustri yang berorientasi dipedesaan dan hasil bumi atau berbasis pada kegiatan pertanian dan perikan menjadi komoditasnya sering dimasukan dalam lingkup agroindustri pedesaan. penekanan pada pembangunan pertanian agroindustri pedesaan mengandung stategi, Di Indonesia industri beroperasi dan bekerja biasanya dikota-kota besar dengan pertimbangan ketersedian inflastruktur ( prasarana ) yang memadai. padahal agroindustri yang sendiri merupakan industri yang memerlukan pasokan hasil pertanian karma sebagai bahan dasar atau bahan baku agroindustri umumnya dihasilkan di pedesaan.

Tujuan pembangunan agroindustri pedesaan adalah sebagai berikut.

a.   untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen,
b.   meningkatkan mutu dan harga hingga mencapaikan hasil dan efisiensi kegiatan agroindustri.
c.   mengembangkan diversifikasi produk dan mengurangi produksi atau kelangkaan permintaan pada periode tertentu.
d.   sebagai wahana pengenalan, pemanfaatan, pengolahan teknologi dan sebagai peran masyarakat membudayakan industri, melalui menciptakan wirausahawan baru dan swadaya pertanian.

  1. Kendala Agroindustri

Agroindustri berpotensi untuk dikembangkan melihat aspek ketersediaan bahan baku. namun banyak kendala yang menjadi tersendatnya laju agroindustri tersebut, yaitu


a.   keterbatasab modal,
b.  kualitas sumberdaya manusia,
c.  keterbatasan penetapan teknologi,
d.  sarana dan prasarana yang kurang memadai,
e.  kelembagaan.

Diberbagai pedesaan ketersediaan lahan kucup minim sehinga pertanian tidak cukup dikembangkan secara bisnis dan tidak dapat diandalkan, hal ini menyebabkan taraf hidup petani, peternak, dan nelayan juga menjadi sangat rendah. sebagian agroindustri pedesaan mempekerjakan 5 – 7 dan selebihnya 8 – 19 orang yang tiap pekerja hanya tamat SD  sehingga tingkat pendidikan akan mempengaruhi dari pekerjaan yang dilakukan. terbatasnya penguasaan teknologi, kesenjangan antara teknologi yang ada dengan yang dibutuhkan, dan rendahnya desiminasi ( penyebaran ) teknologi merupakan permasalahan teknik yang sangat mempengaruhi pembangunan agroindustri pedesaan, teknologi tepat guna, baik teknologi produk ataupun proses, termasuk teknologi pengemasan dan pengangkutan.untuk pengembangan agroindustri pedesaan, perlu dikenal dan dimasyarakatkan dipedesaan. kurang baiknya inflastruktur atau sarana dan prasarana menyebabkan terjadinya hambatan dalam pengembangan agroindustri pedesaan. salah satu nasalah yang terjadi antara lain adalahnilai tukar komoditas pertanian yang cukup rendah hal ini disebabkan oleh simpul dan jaringan kelembagaan pengembangan pertanian dan pemerataan belum begitu optimal, untuk mengembangkan agroindustri yang terdiri dari kelompok tani usaha mikro dan menegah dalam bentuk koperasi dan bentuk kemitraan dunia usaha.

Selain permasalahan yang ada yang dihadapi petani ada juga kendala lain antara lain sulitnya bagi para petani dalam memasarkan produk yang di hasilkan secara langsung ke konsumen akhir. teknik yang dipakai adalah melalui pedagang pengumpul seperti tengkulatdari tingkat desa ke kecamatan hingga ke kabupaten.lemahnya akses petani dimanfaatkan oleh pedagang pengumpul untuk memperoleh keuntumgan yang sebesar – besarnya.

  1. Ekonomi Rakyat

Konsep ekonomi rakyat akhir –akhir ini banyak diberi makna politik, dan tertuang dalam UUD 1945 Pasal 33. yaitu pembangunan yang seyogyanya menggunakan sumberdaya yang dimiliki atau dikuasai oleh rakyat banyak.Disini tertuang oleh rakyat yang berarti pelaku utama proses pembangunan nasional dilakukan oleh rakyatbaiuk sebagai individu, kelompok , atau organisasi ekonomi rakyat.Dalam teori ilmu ekonomi pembagian faktor ( factory share theory )pendapatan diperoleh dari sumber daya dan sebagi pengusahaanyang terlibat langsung dari proses produksisuatu barang atau jasa.pendapatan sebagai sebagai pemilik sumberdaya minsalnya pendapatan atas lahan yang di gunakan ( gaji, upah, bonus dll. ) pendapatan atas barang atau modal yang digunakan yaitu royalty, hak paten dll. pendapatan sebagai pengusaha adalah memiliki keuntungan bila pendapatan sebagai bentuk sumber daya ( upah, bonus, pinjamanan, royalty, hak paten, pendapatan sebagai pengusaha akan dijumlahkan keuntungan pendapatan dibagi barang yang diproduksi atau komodity,

Daloam teori pembangunan, prinsip – prinsip demikian merupakan inti teori pertumbuhan yang di sertakan dengan pemerataan ekonomi, dan sebaliknya pembangunan nasional digunakan sumberdaya yang di datangkan dari luar negeridan di laksanakan di perusahaan asing ( PMA ) secara otomatis hasil tersebut lebih besar jatuh ke perusahan asing tersebut atau rakyat negara lain. dalam hal ini pertumbuhan ekonomi cukup tinggi Cuma pemerataan akan pincang hal inilah yang sering terjadi di indonesia, ekonomi rakyat merupakan strategi pembangunan ekonomi yang berbasis pada pendayagunaan kemampuan rakyat sehingga pertumbuhan ekonomi dan pemerataan akan cepat tercapai.

1.   Adapun bentuk atau wujud ekonomi rakyat yaitu:

Perwujudan ekonomi rakyat ini dapat diwujudkan dari sumberdaya yang dimiliki rakyat banyak atau sektor dengan kegiantan ekonomi sebagian besar rakyat berada, sampai saat ini sumberdaya yang dimiliki dikuasai sebagian rakyat adalah sumberdaya alam, ( lahan, perairan, dan diversivikasi hayati ) dan sumberdaya manusia ( tenaga kerja, keterampilan, waktu ). oleh karena itu sekitar 75% dari total tenaga kerja dan sekitar 90%  usaha skala mikro menenggah dan koperasi berada dalam lingkup agribisnis ( termasuk didalamnya agroindustri) mereka itu adalah pedagang, pengusaha petani, nelayan dan sarana produksi dll. ) Berdasarkan hal ini maka sebagian rakyat indonesia merupakan pelaku agribisnis dan agroindustri pedesaan.

  1. Strategi Dan Pola Pengembangan Agroindustri Pedesaan

Dalam upaya pengembangan agroindustri pedesaan dapat vlebih berperan dalam pemberdayaan ekonomi rakyat. diperlukan strategi yang mampu mengurangi atau meniadakan hambatan-hambatan diatas dan sekaligus meningkatkan potensi yang ada serta membuka peluang yang luas, nketerpaduan antara aspek sumberdaya alam, modal, manajemen, teknologi dan kekhasan produk yang harus mencerminkan dalam lembaga sebagai salah satu pengembangan agroindustri pedesaan. seperti halnya komoditi secara umum memiliki keunggulan komparatif untuk dikembangkandiwilayah tertentu hal ini sesuai dengan letak agronomis sesuai dengan iklim pada suatu daerah dan sangat sesuai dikembangkan secara optimal salah satu contoh komoditi yang kompatitif yaitu salak pondok yang dihasilkan oleh sleman – yogyakarta, mangga yang terkenal dihasilkan oleh daerah indramayu – jabar, bawang merah dihasilkan dari brebes, nanas dari lampung, kakao dari sulawesi, getah dan tengkawang dari kalteng, begitupula di jambi karet. dan masih banyak lagi hasil alam indonesia yang terdapat dari daerah masing-masing.

Pengembangan agroindustri nenerlukan skala yang sifatnya spesifik baik untuk subsistem masukan ( prasarana produksi ) subsisten budidaya, pengolahan, dan pemasaran. agroindustri yang dikembangkan dipedesaan masih bersifat tradisional, bersifat rumah tangga dan tersebar dalm unit-unit usaha skala kecil. sementara itu agroindustri yang maju, padat modal, dan skala besar kurang berperan dalam menopang ekonomi pedesaan agar tercapai tingkat efisiensi yang memadai maka agroindustri memerlukan persyaratan  skala ekonomi tertentu. bahan baku yang diperlukan harus tersedia, dalam jumlah tertentu,, berkelanjutan dengan mutu yang baik dan  harus terpenuhi secara konsisten dari waktu – ke waktu.

Kegiatan produksi memerlukan suatu rangakaian pengendalian mutu yang ketat agar dapat dicapai proses pada kegiatan pengolahan selanjutnya. kaitan dengan hal tersebut pola pusat pengembangan komoditas unggulan yang terpadu dengan pengolahandan pemasaran merupakan upayauntuk mengatasi kesenjangan tersebut. keberadaan kelembagaan kemitraan juga diperlukan untuk menopangkegiatan agroindustri. beragam pola kemitraan sudah dikembang di indonesia untuk memajukan industri,antara lain anak angkat bapak angkat, pola inti plasma ( antara lain PIR ) penyertaan modal ventura, pengembangan teknologi kecil meneggah berbasis teknologi, modal usaha ekonomi bersama, dan modal inkubator. penetapan pola tersebut menghasilkan kinerja yang beragam, ada yang berhasil baik adapila yang tidak tepat sasaran,salah satu faktor kegagalan suatu lembaga adalah kedudukan petani/peternak/usaha kecil diangap lebih rendah dan lebih membutuhkan oleh pihak yang bermitra ( usaha besar/swasta ).untuk mengatasi hal tersebut, ada nkonsep kemitraan yang saling menguntungkan dan sling menghidupi keterpaduan aspek bisnis, finansial, teknologi dan peningkatan sumberdaya manusia. menjadi ciri yang paling menonjol pola mitra tersebut adalah pola BUMN dan pola koperasi yang bekerja sama dengan petani secara baik dari dulu,

Dalam penerapan pola mitra berpartisipatif menerapkan prinsip sebagai berikut :
1.   Rekayasa pelembagaan ekonomi masyarakat harus mengacu pada adat budaya                                               setempat dimana agroindustri dilaksanakan
2.   kemitraan usaha berdasarkan pada prinsip saling menguntungkan antara satu pihak dengan pihak lain yang satu mitra,
3.   Bentuk lembaga disusun berdasarkan musyawarah dari wakil dan unsur yang bersangkutan
4.   Transfortasi kelembagaan ( kelompok binaan menjadi lembaga formal mandiri ) dilakukan melalui proses yang wajar demogratis dan sesuai dengan taraf penataan sistem agroindustri yang diterapkan
5.   Sumber dana terpadu berdasarkan dari berbagai sumber yang dapat menjamin efesiensi biaya yang dapat memungkinkan diterapkan pola bagi hasil.
6.   Untuk mencapai efesiensi bisnis maka dipelaku utama kemitraan seyogyanya mempunyai entity bisnis dalam jalur sistem bisnis yang dikembangkan.
terdapat empat aspek penting dilakukan bentuk pola pembinaan kemitraan partisifasi sebagai berikut :

1.   Aspek bisnis untuk menjamin kelayakan usaha
2.   Aspek kesejahteraan sosial untuk menjamin manfaat usaha.
3.   Aspek keikut sertaan untuk menjamin kelangsungan usaha.
4.   Aspek teknologi untuk menjamin teknik dan mutu produksi.

  1. Harapan

Pengembangan agroindustri di indonesia mempunyai arti yang strategi karena penggembangannya diharapkan terjadi peningkatan nilai tambah hasil pettanian melalui pemanfaatan dan penetapan teknologi penggolahan. nilai agroindustri juga terletak sebgai posisi sebagai jembatan yang menghubung antara kegiatan pertanian dengan industrisehingga penggembangannya dapat menamabah angka tenaga kerja, pendapatan pet ani/peternak/nelayandevisa negara melalui ekspor nilai tukar produk serta penyediaan bahan baku industri.

Agroindustri pedesaan sulit dikembangkan karna kendalanya pada pemodalan, luasnya lahan, sumberdaya manusia, penetapan teknologi, dan faktor kelembagaanpola kemitraan yang bersifat saling sejajar dan melindungi serta saling menguntungkan antara petani dengan para pengusaha kecil dan menenggah, swasta BUMN (usaha besar) dan pemerintah sertan lembaga penyedia teknologi dapat ditetapkan untuk menggangkat dan memajukan industri pedesaan menjadi industri yang menguntungkan dan efisiensi, kokoh, serta bernilai tambah tinggi.






PENUTUP

  1. Kesimpulan

Dari hasil makalh diatas kita tahu bahwa agroindustri pedesaan yang kita miliki sangatlah lemah dan untuk itu diperlukan kelembagaan dan kemitraan yang menjujung tinggi hak – hak dari petani dan juga saling mengguntungkan antara satu sama lain dan juga di perlukan partisifasi pemerintah dalam memajukan industri yang berbasis pertanian di indonesia dikarnakan negara kita lebih dikenal dengan negara agraris dimata dunia kita merupakan negara yang memiliki potensi dibidang pertanian, dan untuk lebih lengkapnya kita perlu modal dan investasi dari pihak kedua dalam memajukan agroindustri pedesaan serta tenaga kerja yang kompetitif dan kredibel.

  1. Daftar Pustaka

Dianan  1996              agroindustri pedesaan dan lembaga swasta 1996 jakarta.
Kadarisma, D.            1994 pergerakan agroindustri pedesaan dan modal investasi.
Anonim                       2001 Perkembangan agroindustri pedesaan, hutan, perikanan,  peternakan serta perkebunan, jakarta


Ilmu Tanah


ARTIKEL  ILMU TANAH





  
AIR TANAH



1. Pengertian
Semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah, jadi seakan-akan merupakan kebalikan dari air permukaan. Maka kita kadang-kadang menjumpai istilah “air di bawah permukaan” dan “air bawah tanah”, yang dapat dianggap perbedaan. Dalam hal ini kelengasan yang terdapat di dalam bagian teratas tanah (tonik) juga termasuk dalam pengertian tersebut. Lapisan di dalam bumi yang dengan mudah dapat membawa atau menghantar air disebut lapisan pembawa air, pengantar air atau akufir. Yang biasanya dapat merupakan penghantar yang baik ialah lapisan pasir dan kerikil, atau di daerah tertentu, lava dan batu gampiul.Penyembuhan atau pengisian kembali air yang ada dalam tanah itu berlangsung akibat curah hujan, yang sebagian meresap kedalam tanah. Bergantung pada jenis tanah dan batuan yang mengalasi suatu daerah curah hujan meresap kedalam bumi dalam jumlah besar atau kecil. Ada tanah yang jarang dan ada tanah yang kedap. Kesarangan (porositip) tidak lain ialah jumlah ruang kosong dalam bahan tanah atau batuan. Orang menyatakannya dalam persen. bahan yang dengan mudah dapat dilalaui air disebut lulus. Kelulusan tanah atau batuan merupakan ukuran mudah atau tidaknya bahan itu dilalui air. Pasir misalnya, adalah bahan yang lulus air melewati pasir kasar dengan kecepatan antara 10 dan 100 sihosinya. Dalam lempeng, angka ini lebih kecil, tetapi dalam kerikil lebih besar. Air tanah dapat dibedakan atas air tanah yang tertekan dan yang tidak tertekan. Yang tertekan disebut juga air artisis, yakni air pada lapisan pembawa yang terapit oleh dua lapisan kedap. Jika orang membor tanah dan menjumpai air tertekan, permukaan air itu bahkan dapat menyembur keluar. Yang dimaksud dengan air tanah yang tak tertekan atau air tanah bebas, ialah air tanah yang tidak terapit oleh lapisan penyekap. Inilah air tanah yang biasanya kita jumpai jika kita membuat sumur gali. Batas atas air tanah bebas disebut muka air tanah, yang sekaligus juga merupakan batas lajur jenuh. Menurut tempatnya, air tanah bebas dapat dijumpai pada kedalaman yang berbeda-beda. Di daratan, kedalaman air tanah itu mungkin hanya 2 -3 meter, atau, di tempat tertentu, bahkan kurang dari itu, sehingga air muncul kepermukaan. Ditempat seperti itu tanah menjadi bencoh. Sebaliknya di daerah pegunungan kedalaman air tanah bebas dapat mencapai puluhan meter.
PENJELASAN UMUM
Air, sumber kehidupan

Air adalah material yang paling berlimpah di bumi ini, menutupi sekitar 71 persen dari muka bumi ini. Kehidupan hampir seluruhnya air, 50 sampai 97 persen dari seluruh berat tanaman dan hewan hidup dan sekitar 70 persen dari berat tubuh kita.Kita bisa hidup sebulan tanpa makanan, tapi hanya bisa bertahan beberapa hari saja tanpa air. Air. seperti halnya energi, adalah hal yang esensial bagi pertanian, industri, dan hampir semua kehidupan.Dengan bertambahnya kebutuhan air untuk kegiatan manusia dan juga peningkatan jumlah penduduk 212.000 orang per hari (1985), kelangkaan air merupakan hal yang ada dihadapan kita.Jumlah air di permukaan bumi ini secara keseluruhan relatif tetap. Air akan selalu ada karena air bersirkulasi tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir mengikuti siklus hidrologi. Tetapi apakah air akan hadir pada tempat, waktu, dan kualitas yang dibutuhkan ?
Nilai air semakain meningkat karena ketersediaan air di beberapa wilayah sudah mengalami penurunan baik secara kauntitatif maupun kualitatif. Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%. Air tanah merupakan salah saru sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di
bawah permukaan tanah. Kerusakan sumber daya air tidak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya seperti kerusakan lahan, vegetasi dan tekanan penduduk. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dalam mempengaruhi ketersediaan sumber air. Kondisi tersebut diatas tentu saja perlu dicermati secara dini, agar tidak menimbulkan kerusakan air tanah di kawasan sekitarnya. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan adalah :
  • Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.
  • Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber air.
  • Perlu perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam pengggunaan air serta melalaikan unsur konservasi.
Adanya krisis air akibat kerusakan lingkungan, perlu suatu upaya untuk menjaga keberadaan/ketersediaan sumber daya air tanah salah satunya dengan memiliki suatu sistem monitoring penggunaan air tanah yang dapat divisualisasikan dalam data spasial dan atributnya. Dalam Undang-undang Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah disebut Cekungan Air Tanah (CAT) yang didefinisikan sebagai suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbunan, pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung. Menurut Danaryanto dkk (2004) CAT di Indonesia secara umum dibedakan menjadi dua buah yaitu CAT bebas (unconfined aquifer) dan CAT tertekan (confined aquifer). CAT ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan total besarnya potensi masing-masing CAT adalah :
  • CAT Bebas : Potensi 1.165.971 juta m3/tahun
  • CAT Tertekan : Potensi 35.325 juta m3/tahun
Elemen CAir Tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah, jadi seakan-akan merupakan kebalikan dari air permukaan. Lapisan di dalam bumi yang dengan mudah dapat membawa atau menghantar air disebut lapisan pembawa air, pengantar air atau akufir, yang biasanya dapat merupakan penghantar yang baik yaitu lapisan pasir dan kerikil, atau di daerah tertentu, lava dan batu gampiul. Penyembuhan atau pengisian kembali air yang ada dalam tanah itu berlangsung akibat curah hujan, yang sebagian meresap kedalam tanah, bergantung pada jenis tanah dan batuan yang mengalasi suatu daerah curah hujan meresap kedalam bumi dalam jumlah besar atau kecil, ada tanah yang jarang dan ada tanah yang kedap. Kesarangan (porositip) tidak lain ialah jumlah ruang kosong dalam bahan tanah atau batuan, biasanya dinyatakannya dalam persen. bahan yang dengan mudah dapat dilalaui air disebut lulus. Kelulusan tanah atau batuan merupakan ukuran mudah atau tidaknya bahan itu dilalui air. Pasir misalnya, adalah bahan yang lulus air melewati pasir kasar dengan kecepatan antara 10 dan 100 sihosinya. Dalam lempeng, angka ini lebih kecil, tetapi dalam kerikil lebih besar.
.Bagian-bagian Air Tanah
Sebelum membicarakan korosi dalam air tanah, kiranya perlu diketahui bagian-bagian air tanah Menurut letaknya, air tanah dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
1. Air permukaan, dimana komposisi zat terlarut tergantung pada tanah yang ditempati atau tempat tergenangnya. Pada umumnya zat yang terlarut jauh lebih rendah dari air laut. Biasanya mengandung Ca2+, Mg2+,NH4+, Cl-, dan SO42-. Agresivitas korosi air permukaan lebih rendah dari air laut.
2. Air tanah dangkal, seperti air sumur, komposisi zat terlarutnya sangat tergantung pad tanah dimana sumur itu dibuat. Bila tanahnya banyak kapurnya maka it itu akan sadah. Korosivitasnya lebih rendah daripada air laut.
3. Air tanah dalam, pada umumnya bebas dari mikroba karena mendapat mendapat saringan alam yang sempurna, lebih jernih karena mendapat proses pendapatan yang lama sekali. Kelemahannya jumlah ion yang terlarut akan cukup banyak karena kontak langsungantara air dengan tempat di dalam tanah sangat lama dan bergantung pada komposisi tanahnya sendiri, bisa mengandung mineral yang cukup tinggi.
Korosi dalam Air Tanah
Korosi didefinisikan sebagai rusaknya suatu material atau logam karena berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan tersebut bisa berupa udara dengan kelembaban yang cukup tinggi, udara dengan kelembaban sangat rendah, larutan elektrolit, air laut, ataupun air tanah. Dalam makalah ini akan dibahas korosi yang terjadi dalam lingkungan yang berupa air tanah.Pembahasan kami meliputi pembagian air tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi korosi dalam air tanah, tempat-tempat-tempat yang diserang, akibat yang ditimbulkan oleh korosi air tanah, dan pengendaliannya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi korosi di Air tanah
1. Air mengandung CO2
Air dengan CO2 akan bereaksi membentuk H2CO3 dan kemudian H2CO3 akan terurai menurut persamaan reaksi sebagai berikut:
H2O + CO2  H2CO3
H2CO3  H+ + HCO3-
Dari persamaan reaksi di atas dapat diketahui bahwa air yang mengandung CO2 akan menghasilkan HCO3- yang korosif. Jadi air tanah yang mengandung CO2 dapat mengakibatkan korosi.
2. Kesadahan Air Tanah
Bila air mengandung banyak ion kalsium dan magnesium disebut air sadah yang tetap. Hal ini selain dapat menyebabkan korosi juga dapat menyebabkan hal- hal sebagai berikut:
1. Pembuihan atau membentuk endapan bila kena panas
2. Pembentukan terak yang keras dan sukar dihilangkan
3. Adanya Oksigen terlarut dalam air Tanah
Adanya oksigen dapat menyebabkan korosi telah dibuktikan oleh Evans. Untuk membuktikannya Evans melakukan percobaan sebagaii berikut:
2 plat besi yang sama dijadikan elektroda, yang satunya dimasukkan ke dalam pot yang berpori(porous),sedangkan yang satunya lagi tidak. Kedua elektroda terendam air dan dihubungkan dengan kawat halus melalui mpere meter.Pada waktu dihubungkan tidak terjadi perubahan arus, tetapi ketika elektroda yang di luar pot dialiri udara, timbul arus. Hal ini berarti ada perbedaan potensial, karena yang dialiri udara akan bersifat sebagai katoda. Hal ini disebabkan logam, yang kena korosi itu mengambil oksigen dari elektrolit, maka dengan diberi oksigen laju korosi akan dipercepat, hingga elektroda ini akan lebih negatif bila dibandingkan dengan elektroda dalam pot.
3. pH air
Air tanah dengan pH kecil ( bersifat sebagai asam ) merupakan lingkungan yang korosif yang bisa menimbulkan korosi pada logam.
Pengendalian
Setelah kita mengetahui faktor-faktor yang bisa menimbulkan korosi dalam air tanah ,maka kita bisa melakukan usaha-usaha pengendalian terhadap korosi dalam air tanah. Adapun usaha-usaha yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
A. Menghilangkan Oksigen
Usaha ini dimaksudkan agar air tidak mengandung zat-zat yang dapat mengoksidasi besi dalam suasana asam. Oleh karena itu, disamping kita melakukan penghilangan oksigen, juga perlu dilakukan penetralan . Adapun cara untuk menghilangkan oksigen dari dalam air ada bermacam-macam,yaitu:
a. Menggunakan oxygen scavenger (penangkap oksigen) seperti hydrazine (N2H4)
b. Pembubuhan Na2SO3 sehingga akan terbentuk Na2SO4 pada temperatur tinggi.
c. Dengan pemanasan hingga O2 semuanya keluar
B. Pembubuhan Inhibitor
Inhibitor akan menghambat laju korosi bila kita masukkan dalam air karena membentuk lapisan protektif atau pelindung Inhibitor katodis akan membentuk lapisan hidroksida yang sukar larut. Sedangkan inhibitor anodis akan membentuk anion yang dengan ion logamdapat membentuk persenyawaan yang sukar larut. Dalam Praktiknya, inhibitor yang sering ditambahkan adalah:
a. Alkali (inhibitor katodis)
Biasanya dibubuhkan NaOH yang dapat membentuk hidroksida yang sukar larut dan dapat menetralkan lingkungan asam.
b. Persenyawaan kromat atau bikromat (inhibitor anaodis )
Senyawa kromat yang sering dibubuhkan adalah Na2CrO4 a
c. Fosfat (Na3PO4)
Na3PO4 dapa terionisasi menjadi PO42- dimana dengan ion Fe3+ yang ada dalam ir akan membentuk garam Fe2(PO4)3 yang merupkan lapisan tipis tetpi merupakan pelindung terhadap terjadinya korosi.
d. Silikat
Biasanya natrium silikat (Na2SiO3) yang jika bereraksi dengan besi dapat membentuk besi silikat yang merupakan lapisan yang sukar larut dan pelindung dari korosi.
C. Menghilangkan asam Karbonat agresif
Adapun cara-cara untuk menghiolangkan asam karbonat adalah sebagai berikut:
a. Dengan aerasi,mencampurkan air dengan udara sehimgga menurunkan kadar CO2 dalam air
b. Dicampur dengan kapur tohor (CaO)
CaO dengan air dapat membentuk Ca(OH)2 sesuai dengan persamaan reaksi berikut:
CaO + H2O  Ca(OH) 2
Ca(OH) 2 +H2CO3  Ca(HCO3)2 +2H2O
Jadi asam karbonat dijadikan garam bikarbonat yang bila kena panas akan menjadi CaCO3. Kemudian CaCO3 akan bereaksi dengan CO2 dalam air membentuk garam bikarbonat . Jadi CO2 yang agresif diubah menjadi garam bikarbonat yang tidak agresif.

Air hujan yang jatuh ke bumi, sebagian menguap kembali menjadi air di udara, sebagian masuk ke dalam tanah, sebagian lagi mengalir di permukaan. Aliran air di permukaan ini kemudian akan berkumpul mengalir ke tempat yang lebih rendah dan membentuk sungai yang kemudian menalir ke laut.


Pada tahun 1880 an seorang geologist berkebangssan Amerika, William Davis Morris, berpendapat bahwa sungai dan lembahnya ibarat organisme hidup. Sungai berubah dari waktu ke waktu, mengalami masa muda, dewasa, dan masa tua. Menurut Davis, siklus kehidupan sungai dimulai ketika tanah baru muncul di atas permukaan laut. Hujan kemudian mengikisnya dan membuat parit, kemudian parit-parit itu bertemu sesamanya dan membentuk sungai. Danau menampung air pada daerah yang cekung, tapi kemudian hilang sebagai sebagai sungai dangkal. Kemudian memperdalam salurannya dan mengiris ke dasarnya membentuk sisi yang curam, lembah bentuk V. Anak-anak sungai kemudian tumbuh dari sungai utamanya seperti cabang tumbuh dari pohon. Semakin tuan sungai, lembahnya semakin dlam dan anak-anak sungainya semakin panjang.

Standar Kualitas Air di Perairan Umum
( Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990 )
No
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
Golongan A
Golongan B
Golongan C
Golongan D
FISIKA




1
Bau
-
-
-
-
-
2
Jumlah zat padat terlarut
Mg/L
1000
1000
1000
1000
3
Kekeruhan
Skala NTU
5



4
Rasa
-




5
Warna
Skala TCU
15



6
Suhu
oC
Suhu udara



7
Daya Hantar Listrik
Umhos/cm



2250







KIMIA anorganik




1
Air raksa
Mg/lt
0.001
0.001
0.002
0.005
2
Aluminium
Mg/lt
0.2
-


3
Arsen
Mg/lt
0.005
0.05
1
1
4
Barium
Mg/lt
1
1


5
Besi
Mg/lt
0.3
5


6
Florida
Mg/lt
0.5
1.5
1.5

7
Kadmium
Mg/lt
0.005
0.01
0.01
0.01
8
Kesadahan CaCO3
Mg/lt
500



9
Klorida
Mg/lt
250
600
0.003

10
Kromium valensi 6
Mg/lt
0.005
0.05
0.05
1
11
Mangan
Mg/lt
0.1
0.5

2
12
Natriun
Mg/lt
200


60
13
Nitrat sebagai N
Mg/lt
10
10


14
Nitrit sebagai N
Mg/lt
1.0
1
0.06

15
Perak
Mg/lt
0.05



16
.pH

6.5 - 8.5
5 - 9
6 – 9
5 – 9
17
Selenium
Mg/lt
0.01
0.01
0.05
0.05
18
Seng
Mg/lt
5
5
0.02
2
19
Sianida
Mg/lt
0.1
0.1
0.02

20
Sulfat
Mg/lt
400
400


21
Sulfida sebagao H2S
Mg/lt
0.05
0.1
0.002

22
Tembaga
Mg/lt
1.0
1
0.02
0.1
23
Timbal
Mg/lt
0.05
0.01
0.03
1
24
Oksigen terlarut (DO)
Mg/lt
-
>=6
>3

25
Nikel
Mg/lt
-


0.5
26
SAR (Sodium Absortion Ratio)
Mg/lt
-


1.5 – 2.5







Kimia Organik




1
Aldrin dan dieldrin
Mg/lt
0.0007
0.017


2
Benzona
Mg/lt
0.01



3
Benzo (a) Pyrene
Mg/lt
0.00001



4
Chlordane (total isomer)
Mg/lt
0.0003



5
Chlordane
Mg/lt
0.03
0.003


6
2,4 D
Mg/lt
0.10



7
DDT
Mg/lt
0.03
0.042
0.002

8
Detergent
Mg/lt
0.5



9
1,2 Dichloroethane
Mg/lt
0.01



10
1,1 Dichloroethane
Mg/lt
0.0003



11
Heptachlor heptachlor epoxide
Mg/lt
0.003
0.018


12
Hexachlorobenzene
Mg/lt
0.00001



13
Lindane
Mg/lt
0.004
0.056


14
Metoxychlor
Mg/lt
0.03
0.035


15
Pentachlorophenol
Mg/lt
0.01



16
Pestisida total
Mg/lt
0.1



17
2,4,6 Trichlorophenol
Mg/lt
0.01



18
Zat Organik (KMnO4)
Mg/lt
10



19
Endrin
Mg/lt
-
0.001
0.004

20
Fenol
Mg/lt
-
0.002
0.001

21
Karbon kloroform ekstrak
Mg/lt
-
0.05


22
Minyak dan lemak
Mg/lt
-
Nihil
1

23
Organofosfat dan carbanat
Mg/lt
-
0.1
0.1

24
PCD
Mg/lt
-
Nihil


25
Senyawa aktif biru metilen
Mg/lt
-
0.5
0.2

26
Toxaphene
Mg/lt
-
0.005


27
BHC
Mg/lt
-

0.21








Mikrobiologik




1
Koliform tinja
Jml/100ml
0
2000


2
Total koliform
Jml/100ml
3
10000









Radioaktivitas




1
Gross Alpha activity
Bq/L
0.1
0.1
0.1
0.1
2
Gross Beta activity
Bq/L
1.0
1.0
1.0
1.0









Golongan A : air untuk air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu
Golongan B : air yang dipakai sebagai bahan baku air minum melalui suatu pengolahan
Golongan C : air untuk perikanan dan peternakan
Golongan D : air untuk pertanian dan usaha perkotaan, industri dan PLTA.



LINKS

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Untuk Visitor Yang Berminat Berinvestasi Di Pertambangan Silahkan Saudara/i Kunjungi Website Kami http://ahmad-tarmizi.blogspot.com/ Kami SiapMelayani Anda Thanks.